Senin, 01 November 2010

PERKEMBANGAN TEKNOLOGI JARINGAN

 ISDN (Integrated Service Digital Network)
 VSAT (Very Small Apperture Terminal)
 HFC (Hybrid Fiber Coac)
 DSL (Digital Subscribe Line)
 Radio Packet
1. ISDN (Integrated Services Digital Network)
Pada dasarnya, ISDN merupakan jalan untuk melayani transfer data dengan kecepatan lebih tinggi melalui saluran telepon reguler. ISDN memungkinkan kecepatan transfer data hingga 128.000 bps (bit per detik). Tidak seperti DSL, ISDN dapat dikoneksikan dengan lokasi lain seperti halnya saluran telepon, sepanjang lokasi tersebut juga terhubung dengan jaringan ISDN. Sebuah standar telekomunikasi internasional untuk suara, video dan data melalui saluran telepon digital atau saluran telepon biasa. ISDN mendukung data transfer rates lebih dari 128 Kbps (128,000 bits per second).
Jenis ISDN
 Basic Rate Interface (BRI) terdiri dari dua 64-Kbps B-channels dan satu D-channel untuk transmisi control information
 Primary Rate Interface (PRI) terdiri dari 23 B-channels dan satu D-channel (US) atau 30 B-channels dan satu D-channel (Eropa).
Versi asli ISDN menggunakan transmisi baseband. Versi lain, disebut B-ISDN, menggunakan broadband dan mendukung data rates sampai 1.5 Mbps. B-ISDN memerlukan kabel fiber optic cables.
2. VSAT (Very Small Aperture Terminal)
VSAT adalah terminal pemancar dan penerima transmisi satelit yang tersebar di banyak lokasi dan terhubung ke hub sentral melalui satelit dengan menggunakan antena parabola diameter hingga 4 meter.
Jaringan VSAT menyediakan akses yang sangat efisien. Metode ini cost effective untuk distribusi data ke banyak lokasi dengan tingkat pelayanan dan perawatan yang sama di tiap titik.
VSAT mudah diatur dari satu tempat, dibanding dengan komunikasi terestrial yang menggunakan banyak jalur komunikasi dan peralatan dari penyedia jaringan dan vendor yang berbeda.

Kelebihan VSAT Dibandingkan Kabel
Dalam hal biaya, sulit dibandingkan antara VSAT dengan layanan terestrial. Terestrial selalu memperhitungkan jarak dan kapasitas, sementara VSAT hanya memperhitungkan kapasitas, jauh maupun dekat jarak yang ditempuh tidak masalah. Pada VSAT biaya investasi awal tinggi namun abonemen akan semakin turun setiap client bertambah. Berbeda dengan layanan terestrial yang memerlukan tambahan investasi dan biaya operasional setiap kali client bertambah. Jaringan berbasis VSAT memberikan solusi efisien, metode cost effective dan reliable untuk distribusi data ke sejumlah lokasi berbeda tanpa terkait jarak.
Aplikasi VSAT Receive Only
• Stock market & news broadcasting
• Training dan distance learning
• Distribusi financial trends & analisis
• Memperkenalkan produk baru pada lokasi pasar yang terpisah secara geografis
• Update data pasar, berita dan katalog (harga)
• Distribusi video dan TV programs
• Distribusi music ke toko & area publik
• Relay iklan ke papan elektronik di toko retail
Aplikasi VSAT Transmit/Receive
 Transaksi interaktif berbasis komputer
 Aplikasi dan backbone Internet
 Video Teleconferencing
 Database inquiries
 Bank transactions, ATM
 Reservation systems
 Distributed remote process control dan telemetry
 Komunikasi suara dan VOIP
 Layanan darurat
 Transfer elektronik pada Point-of-Sale
 Medical data transfer
 Sales monitoring & stock control
Perusahaan Pengguna VSAT
 Pertambangan dan energi (minyak, emas dll.) yang berada di daerah terpencil
 Toko obat (apotik), supermarkets, kesehatan (rumah sakit)
 Perusahaan manufaktur, hubungan site plant ke head office
 Kurir, hotel, travel agents, car rental, food manufacturers
 Dealer kendaraan bermotor, bengkel dan pom bensin
 Bank, asuransi, lembaga keuangan lainnya
 Lembaga pemerintahan
 NAP, ISP, Warnet dll.

3. HFC (Hybrid Fiber Coax)
HFC merupakan teknik jaringan akses yang menggabungkan media transmisi Serat Optik dan Kabel koaksial.
Jaringan HFC dalam perkembangannya dapat dimanfaatkan untuk tiga layanan, yaitu layanan analog (analog services), layanan digital (digital services) dan layanan data (data services). HFC muncul karena kebutuhan dari teknologi untuk mendeliver service-service baru terutama yang menggunakan service interaktif broadband multimedia. Perkembangan HFC sendiri dimulai dari operator cable TV yang mulai merger dengan operator telekomunikasi. Dengan memanfaatkan infrastruktur yang ada untuk menngirim service-service baru.
Keuntungan Teknologi HFC
• Bandwidth transmisi yang besar ( < 1 GHz)
• Redundancy, untuk meningkatkan Availability jaringan
• Transmisi dua arah menggunakan return path
• Monitoring jaringan
• Dapat memberikan layanan multimedia modern seperti Video on Demand (VoD).
Perangkat utama Jaringan HFC
 Headend
 Distribution Hub
 Fiber Node
 Terminal
4. DSL (Digital Subscriber Line)
Jaringan telepon dari sentral lokal ke pelanggan masih menggunakan (twisted pair copper), sementara itu layanan jasa telekomunikasi saat ini tidak hanya terbatas pada suara (telepon) saja. Penggantian saluran kawat tembaga dari sentral ke pelanggan dengan saluran fiber (fiber optik) untuk transmisi multimedia dirasa masih sangat mahal. Oleh sebab itu, peningkatan layanan ke pelanggan tetap diusahakan dengan mengoptimalkan saluran kawat tembaga, yakni dengan teknologi DSL (digital subscriber line; jalur pelanggan digital).
Sebuah metode transfer data melalui saluran telepon reguler. Sirkuit DSL dikonfigurasikan untuk menghubungkan dua lokasi yang spesifik, seperti halnya pada sambungan Leased Line (DSL berbeda dengan Leased Line). Koneksi melalui DSL jauh lebih cepat dibandingkan dengan koneksi melalui saluran telepon reguler walaupun keduanya sama-sama menggunakan kabel tembaga. Konfigurasi DSL memungkinkan upstream maupun downstream berjalan pada kecepatan yang berbeda (lihat ASDL) maupun dalam kecepatan sama (lihat SDSL). DSL menawarkan alternatif yang lebih murah dibandingkan dengan ISDN.
Jenis-jenis DSL
• ADSL (asymmetrical digital subscriber line),
• HDSL (high-data-rate digital subscriber line),
• SDSL (single-line digital subscriber line),
• VDSL (Very-high-data-rate digital subscriber line)
• ADSL (asymmetrical digital subscriber line)
Teknologinya secara mendasar cocok untuk mengakses internet karena ia dibuat untuk memberikan lebih banyak lebarpita untuk aliran ke “bawah” ( istilahnya downstream; yakni dari sentral ke pelanggan) daripada sebaliknya (upstream; dari pelanggan ke sentral). Laju downstream-nya berkisar dari 1,5 Mbps sampai 9 Mbps (megabit per detik), sementara upstream-nya dari 16 kbps sampai 640 kbps (kilobit per detik).
Transmisi ADSL bekerja pada jarak sampai 18.000 kaki (5,48 Km) pada sepasang kawat tembaga pilin (single twisted pair). Bersama dengan akses Internet, perusahaan telekomunikasi berkemungkinan untuk dapat memberikan layanan akses LAN jarak jauh (remote LAN) dan layanan VOD (video -on-demand) melalui ADSL.
• HDSL (high-data-rate digital subscriber line),
Tidak seperti ADSL, HDSL ini bersifat simetrik, ia dapat memberikan lebarpita 1,544 Mbps di setiap jalurnya pada dua pasang kawat tembaga pilin.
Dalam kenyataannya, karena kecepatan HDSL sesuai dengan saluran T1, ia dapat dipakai untuk menyediakan layanan T1. Rentang operasi HDSL lebih terbatas daripada ADSL; sesudah 12.000 kaki (3,65 Km), harus disediakan penguat sinyal (repeater) untuk memperpanjang jarak layanannya.
Karena HDSL membutuhkan dua pasang saluran, ia digunakan terutama untuk koneksi-koneksi jaringan PBX, sistem pembawa ikal digital (digital loop carrier system), antar sentral, server-server internet dan jaringan data pribadi. Transportasi komunikasi melalui HDSL dapat diterapkan pada akses primer ISDN (ISDN PRA), Jalur sewa 2Mbit/detik dan layanan fraksional yang menempati n x 64 kBit/detik. HDSL merupakan basis universal untuk layanan pelanggan (suara, data, video) dan dapat pula melayani (sebagai transportasi khusus atau sementara) seperti pada misalnya base station network; selular, GSM, dan PCN.
• SDSL (single-line digital subscriber line),
Sama dengan HDSL dalam hal memberikan 1,544 Mbps baik untuk downstream maupun upstream-nya, tetapi pada sepasang kawat tembaga pilin. Penggunaan sepasang kawat saluran ini membatasi rentang operasi SDSL; dalam praktek, 10.000 kaki (3 Km) merupakan batas aplikasi SDSL. Celah-celah aplikasinya adalah seperti pada residential video converencing atau akses Lan jarak jauh.
• VDSL (Very-high-data-rate digital subscriber line)
Bersifat asimetrik. Rentang operasinya terbatas pada 1.000 sampai 4.500 kaki (304 meter - 1,37 Km), tetapi ia dapat menangani lebarpita rata-rata 13 Mbps sampai 52 Mbps untuk downstream dan 1,5 Mbps sampai 2,3 Mbps untuk upstream-nya melalui sepasang kawat tembaga pilin. Lebarpita yang tersisa memungkinkan perusahaan telekomunikasi memberikan program layanan HDTV(high-definition television) dengan menggunakan teknologi VDSL.
5. RADIO PACKET
General Packet Radio Service. Salah satu standar komunikasi wireless (nirkabel). Dibandingkan dengan protokol WAP, GPRS memiliki kelebihan dalam kecepatannya yang dapat mencapai 115 kbps dan adanya dukungan aplikasi yang lebih luas, termasuk aplikasi grafis dan multimedia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar